Utang Indonesia Bertambah Karena Makin Kaya
Alasan utang juga bertambah karena pemerintah saat ini harus membayari utang jatuh tempo.
26 Mei 2010
VIVAnews - Pemerintah menolak, kalau disebut terus menumpuk utang. Meski diakui, ada penambahan utang sampai Rp 400 triliun lebih selama kurun waktu lima tahun belakangan, tapi itu bukan karena tidak ada alasan.
Menurut Dirjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, Rahmat Waluyanto, pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan sudah melakukan pengelolaan utang dengan sangat baik.
Kenapa utang bertambah? Pertama, kata dia, karena secara nominal defisit Indonesia naik juga akibat dipengaruhi PDB (produk domestik burto) yang semakin naik karena Indonesia terus tumbuh. "Indonesia makin kaya," kata Rahmat.
Tentunya, saat dibandingkan tahun 2001 ketika utang RI mencapai Rp 1.273 triliun dengan PDB Rp 1.646 triliun, tidak akan sebanding kalau dibanding utang RI pada 2010 Februari yang mencapai Rp 1.619 triliun dengan PDB Rp 5.981 triliun.
"Rasionya sudah turun drastis dari 77 persen pada 2001, lalu 47 persen pada 2005 dan menjadi hanya 28 persen pada 2009," kata Rahmat di Kementerian Keuangan, Selasa malam, 25 Mei 2010. Apalagi pada saat ini, pe April 2010 lalu tercatat hanya sekitar 26 persen.
Kedua, Rahmat menuturkan, karena pemerintah saat ini harus membayari utang jatuh tempo yang dibuat pada masa lalu.
Ia juga membantah pengelolaan utang tidak efisien. Menurut Rahmat, tambahan utang dengan defisit, sudah menjadi kesepakatan pemerintah dengan anggota dewan.
Bahkan, tak hanya dari sisi pengelolaan yang baik, dalam UU sendiri yakni UU no 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara telah disebut pembatasan angka defisit. Defisit yang menyebabkan utang ini secara nasional dan daerah hanya boleh dibatasi kurang dari tiga persen PDB.
"Jadi, dengan demikian tambahan utang untuk pembiayaan defisit juga dibatasi," katanya.
Bukti pengelolaan yang baik itu adalah, lembaga peringkat internasional telah menaikkan peringkat utang Indonesia hingga tinggal satu level di bawah investment grade.
Selain itu, audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) juga menyebutkan bahwa dalam pengelolaan utang, pemerintah mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian.
"Kalau yield (imbal hasil) dikatakan mahal, itu karena bukan pemerintah yang menentukan tapi bisa berubah setiap saat. Antara lain, dipengaruhi oleh sentimen pasar," katanya.
Swiss Fasilitasi UKM di Pameran Eropa
Fasilitas ini sebagai upaya meningkatkan daya saing UKM negara-negara berkembang.
25 Mei 2010.
VIVAnews - Swiss Import Promotion Program (SIPPO) pada 2011 akan kembali memfasilitasi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Indonesia dalam pameran di kawasan Eropa, seperti Prancis, Inggris, Belgia, Swiss, dan Jerman.
Dalam rilis Kementerian Perdagangan, Selasa 25 Mei 2010 disebutkan, fasilitas dan koordinasi SIPPO sebagai upaya meningkatkan daya saing UKM negara-negara berkembang, sekaligus mengembangkan keterampilan di sektor jasa, manufaktur, dan ekspor.
Bantuan SIPPO juga bisa menjadi penghubung bagi importir Eropa dengan UKM negara-negara berkembang.
SIPPO adalah perwakilan dari Swiss State Secretariat for Economic Affairs (SECO) yang membantu pembangunan di negara-negara berkembang.
Dalam memberikan bantuan, SECO selalu mengutamakan UKM dan proyek-proyek yang secara ekonomis menguntungkan, membantu pengentasan kemiskinan, memberdayakan potensi lokasi proyek, dan menekankan proyek ramah lingkungan.
"Karenanya Indonesia sebagai salah satu negara prioritas perlu memanfaatkan fasilitas dari Pemerintah Swiss tersebut," tulis keterangan itu.
Untuk mendapatkan fasilitas dari SIPPO, penggiat UKM Indonesia bisa menghubungi SIPPO di Stampfenbachstrasse 85, PO Box 2407, CH-8021, Zurich, Switzerland, dengan nomor telepon +41443655151, fax. +41443655202, email: sippo@osech.ch, dan situs www.sippo.ch.
Masalah Baru Setelah Harga Elpiji 12 Kg Naik
Lebarnya selisih harga elpiji 12 Kg dengan elpiji 3 Kg membuat konsumen beralih.
VIVAnews - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyatakan rencana PT Pertamina menaikkan harga elpiji ukuran 12 kilogram (Kg) akan menimbulkan persoalan baru. Lebarnya selisih harga elpiji 12 Kg dengan elpiji 3 Kg akan membuat konsumen beralih pada elpiji 3 Kg yang masih disubsidi.
Catatan YLKI, selama ini gelombang migrasi konsumen elpiji nonsubsidi mencapai 5-10 persen. "Artinya, bila harga elpiji nonsubsidi dinaikkan lagi, angka migrasi akan semakin besar," kata Ketua Pengurus Harian YLKI Sudaryatmo saat berbincang dengan VIVAnews di Jakarta, Senin 24 Mei 2010.
Sudaryatmo mengatakan, Pertamina memiliki hak penuh atas harga elpiji nonsubsidi. Namun, kenaikan harga itu akan mempengaruhi elpiji subsidi. "Sepanjang pemerintah belum memperbaiki jalur distribusi elpiji bersubsidi, masalah ini akan selalu muncul," katanya.
Meski demikian, YLKI mendukung rencana Pertamina menaikkan harga elpiji 12 kilogram. Alasan yayasan yang berjuang demi kepentingan konsumen ini, elpiji ini tidak lagi disubsidi pemerintah.
Sudaryatmo mengatakan, karena tidak disubsidi lagi, Pertamina berhak menaikkan harga. "Sebagai entitas bisnis Pertamina tidak boleh jual rugi, kalau selama ini harga jual di bawah biaya pokok produksi, ini salah," ujarnya.
Saat ini, harga jual elpiji nonsubsidi Pertamina sebesar Rp 5.250 per Kg. Padahal, menurut Pertamina, harga keekonomian elpiji sudah mencapai Rp 7.600 per Kg. Bila harga tidak dinaikkan, Pertamina, memperkirakan akan mengalami kerugian dari penjualan elpiji nonsubsidi tahun ini Rp 2,7 triliun.
Sebelumnya, Pertamina berencana menaikkan harga elpiji 12 kg sebesar Rp 1.000 per kilogram. Menurut Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Mustafa Abubakar, rencana itu telah disampaikan Pertamina kepada Kementerian Negara BUMN dan Kementerian Energi.
"Memang ada usulan dari Pertamina, tapi belum sempat dibahas," kata dia di kantornya, akhir pekan lalu.
Ia mengatakan, kenaikan tersebut akan dilakukan secara bertahap. "Ada rencana (kenaikan) bertahap 10 kali," ujar Mustafa.
Dia mengakui, usulan itu di luar kewajibannya. "Artinya, karena tidak menyangkut subsidi, (kenaikan) itu adalah kewenangan dari Pertamina sebagai aksi korporasi," tuturnya. Namun, Pertamina ingin berkonsultasi dengan pemerintah terlebih dahulu.
USU Sediakan 500 Beasiswa Miskin!
OKEZONE.COM.MEDAN - Untuk mendukung pendidikan bagi mahasiswa kurang mampu, Universitas Sumatera Utara (USU) membuka pendaftaran bantuan beasiswa sebesar Rp10 juta per tahun untuk 500 mahasiswa. Program beasiswa miskin merupakan serangkaian Program Beasiswa Bidik Misi Tahun 2010.
Rektor USU Prof Dr dr Syahril Pasaribu DTM&H MSc (CTM) SpA(K) menyatakan, pemberian bantuan beasiswa ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan antara Rektor USU dengan Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) pada Kementerian Pendidikan Nasional 2009.
Dia menuturkan, beasiswa yang diberikan itu Rp5 juta per semester hingga selesai. Bagi mahasiswa program diploma akan diberikan hingga enam semester, sedangkan bagi mahasiswa program sarjana akan diberikan hingga semester VIII. Alokasi beasiswa ini untuk semua program studi pada departemen yang ada di lingkungan USU.
”Jadi benar-benar ditanggung secara penuh oleh pemerintah pendidikannya,” tuturnya.
Dia berharap kepada calon mahasiswa yang ingin mengajukan diri ikut dalam program beasiswa bidik misi agar benar-benar mempersiapkan diri dengan baik sehingga pendidikan yang ditempuh nantinya bermanfaat untuk kehidupannya di masa depan. Sementara itu, Kepala Humas USU Bisru Hafi menambahkan, persyaratan untuk mendaftar program ini, yaitu siswa SMA sederajat yang dijadwalkan lulus ujian nasional (UN) pada 2010, berprestasi, dan berasal dari keluarga kurang mampu secara ekonomi.
Selain itu, kandidat mempunyai prestasi akademik atau kurikuler maupun ekstrakurikuler yang diketahui kepala sekolah atau pemimpin unit Pendidikan Masyarakat (Dikmas) kabupaten/kota.
”Serta, mencantumkan peringkat keberapa dari berapa jumlah siswa yang ada di kelasnya,” tuturnya. Mengenai tata cara pendaftaran, Bisru menyatakan,calon mahasiswa harus memilih program pendidikan Diploma 3 (D-3) atau program sarjana pada Universitas Sumatera Utara (USU).
Kemudian, calon mahasiswa dapat mengusulkan langsung kepada Rektor USU, dengan melampirkan berkas yang terdiri atas formulir pendaftaran yang dapat diunduh di situs www.usu.ac.id atau www.dikti.go.id atau www.kelembagaan.dikti.go.id.
Peminat harus melengkapi berkas dengan pasfoto ukuran 3 x 4 sebanyak tiga lembar; fotokopi kartu tanda siswa (KTS), fotokopi rapor semester I hingga V, disertai surat keterangan tentang peringkat siswa di kelas dan bukti pendukung prestasi lain di bidang keilmuan atau akademik yang disahkan (dilegalisasi) kepala sekolah atau pemimpin unit Pendidikan Masyarakat.
Berkas lain yang harus dilengkapi, yakni fotokopi kartu keluarga miskin. Bagi keluarga yang tidak memiliki kartu keluarga miskin harus menyertakan surat keterangan penghasilan orangtua atau wali, atau surat keterangan tidak mampu yang dapat dibuktikan kebenarannya oleh kepala desa atau kepala dusun atau instansi tempat orangtua bekerja.
Pungut Rongsokan Kini Hasilkan Ratusan Juta Rupiah
21 Mei 2010
OKEZONE.COM. Pria yang dulunya keluar masuk lorong mencari barang rongsokan (besi tua) ini tak pernah mengira akan punya usaha sendiri. Apalagi usahanya mampu menghasilkan omzet sampai ratusan juta per bulan.
Abdul Rahman mengaku tidak pernah tahu kapan tepatnya dia dilahirkan. Dia hanya paham orang tua melahirkannya di Makassar yang saat itu masih bernama Ujung Pandang, tahun 1951. Maklum, dia merasa tidak harus mempersoalkan tanggal kelahirannya karena tidak pernah sekali pun mengecap bangku sekolah.
Namun, siapa sangka, lelaki yang belajar dari alam ini menjadi sandaran hidup 20 orang yang bekerja di perusahaan besi tua miliknya, di Jalan Sepakat, Kelurahan Karuwisi, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Sulawesi Selatan. Dibantu istrinya, Fifa, 40, yang berbekal kemampuan membaca dan menulis yang diperoleh dari bangku kelas 2 SD, perusahaannya setiap bulan bertransaksi ratusan juta rupiah dengan perusahaan besar yang membeli besi tua yang dikumpulkannya. Suksesnya saat ini tentu tidak datang begitu saja.Usahanya yang menghasilkan keuntungan menggiurkan merupakan buah perjuangan panjang Rahman. Betapa tidak, saat umurnya menginjak 16 tahun, dia sudah hidup sebatang kara karena kedua orang tuanya meninggal dunia.
Tak ada pilihan, dia harus menghidupi diri sendiri dengan segala cara. Usaha kali pertama yang dilakoninya adalah mengumpulkan pecahan beling. Hasilnya, cukup dimakan untuk hari itu juga. Sekitar tahun 1970-an, dia beralih mengumpulkan barang rongsokan untuk seorang pengumpul bernama Husain. Saat itu, Rahman muda harus keluar masuk lorong untuk mencari besi itu. Beberapa tahun kemudian, setelah usaha juragannya agak maju, dia mendapat becak sebagai sarana angkutan.
“Dulu waktu keliling-keliling ka cari besi tua, Ujung Pandang masih kecil, rongsokan juga masih sedikit sekali,” katanya.
Usaha Rahman yang kini memanfaatkan kontainer untuk mengirim besi tua ke Surabaya dan Jakarta bermula ketika bosnya menyarankannya membuka usaha sendiri.
Saat itulah, sekitar 1975, dengan modal Rp30.000 hasil jerih payahnya, pria yang memiliki lima anak ini memutuskan menyewa rumah dan mengumpulkan rongsokan sendiri. Rahman mengaku, saat mulai berdiri sendiri, besi tua masih dianggap sampah. “Dulu kalau orang lewat di depan rumah, mereka itu meludah, dia bilang buat apa barang begini kau kumpulkumpul, jadi sampah saja,” kenangnya.
Seiring pertumbuhan industri pengolahan barang bekas,sekitar tahun 1995, permintaan besi tua mulai meningkat. Rahman bahkan didatangi beberapa perusahaan untuk membeli besi tua yang dia kumpulkan. Rahman jeli melihat peluang tersebut dan terus mengembangkan usahanya serta merangkul anak jalanan untuk mencari besi tua. Usahanya pun semakin berkembang hingga akhirnya bisnis besi tua ini menjamur sampai ke beberapa daerah di Sulawesi.
Rahman pun tak lagi mengumpulkan besi tua “eceran”,tetapi menerima besi tua per ratusan kilo dari pengumpul kecil di setiap daerah. Pembeli di atasnya juga semakin bertambah karena pria bertubuh kekar ini berprinsip menerapkan untung yang sedikit, tetapi volume barang yang keluar banyak.“Kalau besi paling banyak kita dapat untuk Rp500 satu kilonya, tetapi kan yang penting banyak yang senang karena lebih murah,” katanya.
Saat ini, suplai besi tua bukan hanya dari Makassar, tetapi juga dari daerah Palu, Soroako,Kendari, dan Manado.Rahman kini mampu menjual sampai 15 kontainer besi tua per bulan ke pabrik pengolahan di Surabaya maupun Jakarta.
Omzetnya pun kini mencapai Rp945 juta lebih dengan asumsi besi tua yang dia jual sebesar Rp3.500 per kilo ke pembeli saat ini.Total keuntungan Rahmat tiap bulannya mencapai Rp90 juta, lebih dari keuntungan Rp500 per kilogram besi tua yang dijualnya. Belum lagi keuntungan yang diperoleh dari beberapa jenis logam bekas lain seperti tembaga, kuningan, dan aluminium. Dari setiap kilo tembaga yang dia beli dengan harga Rp50 ribu,dia mendapat keuntungan sekitar Rp15.000. Adapun dari kuningan dan aluminium dia bisa mendapat keuntungan sekitar Rp5.000 dan Rp2.000 per kilo. “Ini sedikit, tetapi untungnya besar dibandingkan besi tua yang hanya Rp200 per kilo,” terangnya.
Kini Rahman tinggal mengenang kerasnya hidup yang dia lalui saat masih berumur 16 tahun. Bersama keluarga, dia menikmati kesuksesannya di sebuah rumah mewah bertingkat senilai Rp750 juta di Jalan Sepakat Makassar.
Rahman kini juga tak lagi mesti menenteng karung keluar masuk lorong di Makassar mencari rongsokan karena dia sudah memiliki dua kendaraan pengangkut besi tua, yakni Daihatsu Gran Max Pic Up dan L300. Dari usahanya pula dia memiliki dua kendaraan pribadi, Honda CR-V dan Susuki Escudo. Usaha yang dia beri nama Basto (Makassar: bassi toa) yang berarti besi tua ini juga dilakoni empat oranganaknya.
Meskipun belum begitu besar, usaha tersebut mampu mereka jalani berkat bantuan modal dari sang ayah. “Mereka itu sannammi (sudah enak), biar sampai rumahnya kita semua mi yang belikan, apalagi modalnya,” jelas Rahman dengan aksen Makassarnya.
Duh, Jutaan Anak Indonesia Belum Dapat Akses Pendidikan
18 Mei 2010
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Puluhan juta anak-anak di Indonesia hingga kini masih belum bisa mendapatkan akses pendidikan. Rinciannya, masih ada 29 juta anak usia pendidikan anak usia dini (PAUD), 41 juta usia wajib belajar, dan 12 juta usia SMA yang beluM menikmati pendidikan.
''Hal ini sangat menyedihkan dalam menjaga kelangsungan hidup bangsa,'' ujar Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Wamendiknas) Fasli Jalal, Selasa (18/5), dalam sambutan peresmian Yayasan Pendidikan Astra-Michael D Ruslim (YPA-MDR) dan penyerahan bantuan beasiswa oleh PT Astra Internasional Tbk di TMII, Jakarta.
Oleh karena itu, kata Fasli, masih banyak dan panjang tahapan yang diperlukan untuk mendapat dukungan program-program corporate social responsibility (CSR) di Indonesia. Sebagai regulator, Kemendiknas RI akan berupaya terus memfasilitasi bermacam peluang untuk tumbuh berkembangnya program CSR bagi peningkatan bidang pendidikan.
''Karena masih banyak anak di usia SD-SMP yang belum menikmati apa yang kita sebut dengan joy full learning dalam wajib belajar 9 tahun,'' jelas Fasli. ''Setelah lulus dan masuk SMA atau SMK, mereka pun perlu tambahan life-skill untuk masa depannya, baik untuk kemudian berlanjut kuliah atau kerja, atau kerja dulu kemudian kuliah. Saya berharap, segala potensi dan kebutuhan itu bisa saling bersinergi.''
Fasli menambahkan, muatan lokal dan riil misalnya di perkebunan dan pertanian, nelayan dan dunia usaha, itu menjadi sangat penting untuk pembelajaran. CSR perusahaan pun menjadi sangat penting membuat anak-anak memahami magang dan praktik kerja. ''Dengan cara itu, belajar bisa lebih efektif dan kontekstual,'' tegasnya.
Kemendiknas, jamin Fasli, sangat mendukung apa yang dilakukan swasta. ''Itu bentuk keselarasan antara dunia pendidikan dan dunia kerja atau bisnis,'' tandasnya.
Konsumen Elpiji 3 Kg Kini Diasuransikan
Walaupun telah ada asuransi, masyarakat harus menggunakan elpiji sesuai prosedur.
Senin, 17 Mei 2010
VIVAnews - Setelah terjadi banyak kecelakaan penggunaan tabung elpiji 3 kilogram, PT Pertamina (Persero) akhirnya memberikan asuransi kecelakaan diri atau harta benda yang disebabkan dari kecelakaan kompor gas.
Dalam program asuransi pengguna tabung elpiji 3 kg ini, Pertamina bekerja sama dengan PT Tugu Pratama Indonesia, anak perusahaan Pertamina yang bergerak di bidang asuransi.
“Asuransi diberikan kepada korban yang dibuktikan dengan kartu cacah dan atau surat pernyataan resmi dari Manager Region Pertamina setempat,” kata Wakil Presiden Komunikasi Korporat Pertamina, Basuki Trikora Putra, seperti dirilis laman Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Senin 17 Mei 2010.
Polis asuransi yang melindungi kerugian bersifat reimbursable basis. Artinya, pihak tertanggung (Pertamina), harus terlebih dulu melakukan pembayaran berdasarkan persetujuan dari pihak penanggung (Tugu Pratama).
Walaupun telah ada mekanisme pemberian asuransi, Basuki mengharapkan masyarakat tetap menggunakan elpiji sesuai dengan prosedur keselamatan yang telah disosialisasikan.
Berikut prosedur klaim kecelakaan penggunaan tabung elpiji 3 kg:
1. Korban melapor ke Pertamina setempat dengan membawa persyaratan membawa klaim kerusakan rumah termasuk jika ada bukti biaya yang telah dikeluarkan korban, surat pembebasan tuntutan dari korban yang ditujukan kepada Pertamina, dan surat permintaan pemindahbukuan ke rekening tujuan (rumah sakit atau korban).
2. Asuransi akan melakukan verifikasi untuk menentukan apakah kecelakan tersebut masuk dalam objek yang diasuransikan (program konversi).
3. Jika klaim properti berpotensi meluas, maka akan ditunjuk pihak ahli untuk melakukan verifikasi
4. Setelah verifikasi selesai dan hasilnya memenuhi persyaratan, maka pihak asuransi akan melakukan proses monitoring dengan berkoordinasi dengan Pertamina.
5. Asuransi akan membayar kerugian dalam empat hari kerja setelah dokumen diterima.
Australia Siapkan Rp 3,8 T untuk RI
14 Mei 2010
JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Australia akan menyediakan sekitar 458,7 juta dollar Australia atau Rp 3,8 triliun dalam bantuan pembangunan kepada Indonesia selama dua belas bulan terhitung mulai Juli 2010.
Alokasi ini mencerminkan pentingnya Pemerintah Australia melihat Kemitraan Australia Indonesia sebagai kedua negara yang bekerja sama untuk mengurangi kemiskinan dan mencapai kemakmuran, stabilitas, dan perdamaian.
Duta Besar Australia untuk Indonesia, Bill Farmer, mengatakan bahwa Indonesia tetap merupakan penerima bantuan internasional terbesar dari Australia, termasuk dana hibah, melebihi donor bilateral lainnya.
"Komitmen anggaran terbaru Australia mempertahankan fokus terhadap hasil pembangunan yang praktis. Hal ini mendorong pertumbuhan yang lebih cepat untuk mencapai Tujuan Pembangunan Milenium dan perhatian yang lebih besar bagi mereka yang rentan," ujar Bill Farmer, Kamis (13/5/2010), dalam rilis yang diterima Kompas.
Anggaran ini meneruskan dukungan Australia di bidang pembangunan pedesaan, beasiswa, pendidikan, kesehatan, dan International Forest Carbon Initiative.
Meningkatnya program beasiswa Australia akan menargetkan kesenjangan sumber daya manusia dan mendukung hubungan persahabatan antara Australia dan Indonesia.
Peningkatan dana kesehatan akan membantu Indonesia memperkuat sistem penyediaan layanan kesehatan, dan mengurangi jumlah perempuan yang meninggal pada masa kehamilan dan persalinan, terutama di wilayah Timur Indonesia.
Pendanaan yang berkelanjutan untuk pembangunan pedesaan akan membantu Indonesia mencapai ketahanan pangan, khususnya di provinsi-provinsi termiskin.
Di bidang pendidikan, bantuan Australia yang terus berlanjut akan mendukung Indonesia mencapai rencana sistem sekolah yang efektif dan inklusif.
Australia akan terus mendukung manajemen perubahan iklim melalui International Forest Carbon Initiative, bekerja bersama Pemerintah Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari deforestasi dan degradasi hutan. Dana ini akan melengkapi Kemitraan Karbon Hutan Sumatera dan membangun Kemitraan Hutan dan Iklim Kalimantan yang tengah berjalan.
Analis: Pengganti Sri Mulyani Mesti Kompeten
Pengganti harus paham makro dan mikro, serta kreatifitas mencari pendanaan yang murah.
12 Mei 2010
VIVAnews - Siapa calon pengganti Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati masih saja belum jelas sampai saat ini. Namun, para analis dan pelaku pasar berharap agar Menkeu yang baru memiliki jaringan luas dan diterima semua pihak.
Menurut pengamat pasar modal Pardomuan Sihombing, pengganti Sri Mulyani yang didamba pelaku pasar modal itu harus sosok yang kompeten, sangat paham makro dan mikro, mempunyai integritas, kreatifitas mencari pendanaan yang murah untuk mendukung pembangunan, dan mempunyai jaringan luas.
"Selain itu, mempunyai pengalaman sebagai praktisi maupun akademisi," kata dia kepada VIVAnews di Jakarta, Rabu, 12 Mei 2010.
Yang tak kalah penting, Pardomuan menambahkan, adalah generasi muda yang berpendidikan minimal S3. "Biar mantab ekonomi kita," tutur pengamat yang juga tercatat sebagai Sekretaris Jenderal Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI).
Dia mengakui, sejumlah nama seperti Deputi Gubernur Senior BI Darmin Nasution, Kepala Ekonom Danareksa Institute Purbaya Yudhi Sadewa, Pengamat Pasar Modal Adler Haymans Manurung, dan Pengamat Ekonomi Martin Panggabean.
Robin Setiawan, analis sekuritas di Jakarta juga berpendapat, calon pengganti Sri Mulyani yang diharapkan pelaku pasar adalah sosok yang memiliki jaringan luas dan diterima semua kalangan usaha. "Jadi, tidak memihak satu golongan tertentu dan bisa melakukan pendekatan ke semua pihak," kata dia.
Selain itu, calon menteri keuangan yang baru nanti mesti bebas dari kasus Bank Century. "Itu yang penting, karena Menkeu yang baru juga harus dapat diterima kalangan masyarakat dan anggota DPR," tutur Robin.
Robin menuturkan, sejumlah nama seperti Darmin, Direktur Utama Bank Mandiri Agus Martowardojo, dan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Anggito Abimanyu yang banyak disebut-sebut pelaku pasar modal saat ini.
2011, Ekonomi Tumbuh 6,3%, Pengangguran 7%
Dampak krisis Yunani harus diwaspadai dalam panyusunan Rencana Kerja Pemerintah 2011.
11 Mei 2010
VIVAnews- Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan dampak krisis Yunani harus diwaspadai dalam panyusunan Rencana Kerja Pemerintah 2011. Pertumbuhan ekonomi 2011 ditargetkan mencapai 6,3 persen atau meningkat dibanding target tahun ini 5,8 persen.
Sementara pengangguran tahun depan akan direvisi menjadi lebih rendah lagi dari 7,3 persen menjadi 7 persen. Hal itu dikarenakan pengangguran pada Februari 2010 sebesar 7,4 persen atau lebih bagus dari yang diperkirakan sebelumnya. "Untuk itu presiden minta angka pengangguran targetnya lebih ditekan," katanya.
Pertumbuhan ekonomi tahun 2011 ditargetkan mencapai 6,3 persen, pertumbuhan konsumsi sebesar 5,4 persen, pengeluaran pemerintah tumbuh 11,2 persen, pertumbuhan investasi 10,9 persen, ekspor 10,8 persen yang menurun dibanding 2010 karena pertumbuhan tahun ini tinggi sebesar 15,8 persen karena tingkat ekspor yang rendah tahun lalu. Pertumbuhan impor sebesar 12,1 persen.
Menurut Sri Mulyani kondisi pemulihan global masih terjadi, dimana pertumbuhan ekonomi global diperkirakan 4,3 persen pada 2011 dan perdagangan dunia tumbuh 7 persen.
Ada 2 faktor yang harus diwaspadai yaitu adanya krisis Yunani menimbulkan persepsi risiko bagi negara emerging market yang akan tercermin pada indikator, IHSG, yield/imbal hasil surat berharga negara, nilai tukar rupiah yang akan memberikan dampak pada pelemahan.
Namun di sisi lain, faktor lainnya adalah adanya likuiditas global yang banyak dan proses pengetatan ekonomi akan lebih dijaga oleh negara global. Pada pembicaraan G20 di Washington, negara maju akan menjalankan kebijakan pemulihan pada semester ke II/2010 kemungkinan akan dilakukan revisi terkait adanya krisis Yunani.
"Krisis Yunani menjadi faktor yang akan menyebabkan dinamika risiko yang dipersepsikan menular sehingga dikhawatirkan likuiditas mulai ditarik dari Indonesia," kata dia di Kantor Presiden Jakarta Selasa 11 Mei 2010. (hs)
BPS: Pengangguran Turun Jadi 8,6 Juta Orang
Jumlah ini menurut BPS adalah tingkat pengangguran terbuka (TPT).
10 Mei 2010
VIVAnews - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka pengangguran terbaru di Indonesia totalnya sebesar 7,41 persen atau mencapai 8,59 juta orang. Jumlah ini menurut BPS adalah tingkat pengangguran terbuka (TPT) atau penduduk yang nyata-nyata diklasifikasikan tidak bekerja.
Kepala BPS Rusman Heriawan menuturkan, data itu didapat sebagai data pembaharuan terbaru setelah data bulan Agustus tahun lalu.
Tercatat, jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Februari 2010 mencapai 116 juta orang atau bertambah 2,17 juta orang dibanding angkatan kerja Agustus 2009 yang sebesar 113,83 juta orang atau bertambah 2,26 juta orang dibanding Februari 2009 yang mencapai 113,74 juta orang.
Sementara itu, jumlah penduduk yang bekerja pada Februari 2010 mencapai 107,41 juta orang atau bertambah 2,54 juta orang dibanding keadaan Agustus 2009 yang sebesar 104,87 juta orang atau bertambah 2,92 juta orang dibanding keadaan Februari 2009 yang sebesar 104,49 juta orang.
"Jadi, kalau dikurang antara angkatan kerja 116 juta dengan yang bekerja 107,41 juta maka ada pengangguran TPT sekitar 8,59 juta orang," ujar Rusman dalam konferensi pers di kantor BPS, Senin, 10 Mei 2010.
Rusman menuturkan, angka pengangguran Februari 2010 yang mencapai 7,41 persen ini jumlahnya memang banyak. Tapi dibandingkan data Agustus 2009, jumlahnya telah menurun. Pada Agustus 2009, tercatat sebesar 7,87 persen sedang Februari 2009 jumlahnya 8,14 persen.
BPS mencatat, meski ada pengurangan pengangguran tapi tidak semua sektor mengalami peningkatan pekerja. Justru, kata Rusman, ada dua sektor yakni pertanian yang pekerjanya turun sebesar 200 ribu orang atau 0,47 persen dan sektor transportasi turun sebesar 2,19 persen atau sebanyak 130 ribu orang. (hs)
Sri Mulyani ke Bank Dunia, Berapa Utang RI?
Belakangan ini utang pemerintah meningkat seiring dengan program menekan kemiskinan.
10 Mei 2010.
VIVAnews - Terpilihnya Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia mendatangkan pujian berbagai kalangan. Sri Mulyani pun diharapkan akan membawa harum nama Indonesia di kancah internasional.
Bank Dunia berharap sebagai anggota tim senior, Sri Mulyani akan memainkan peran kunci dalam membantu memimpin Bank guna memperkuat dukungan klien, mengimplementasikan program reformasi, serta mengantisipasi tantangan masa depan.
Dalam peran barunya di Bank Dunia, Sri Mulyani akan membawahi tiga kawasan yang mencakup Amerika Latin dan Karibia, Timur Tengah dan Afrika Utara, serta Asia Timur dan Pasifik. Sri Mulyani juga akan membawahi lebih dari 70 negara debitor Bank Dunia, termasuk Indonesia.
Sejauh ini, Indonesia memang dikenal sebagai salah satu anggota Bank Dunia. Indonesia juga merupakan salah satu debitor lembaga keuangan internasional tersebut. Sebagai salah satu anggota G-20, negeri ini juga berperan dalam mereformasi lembaga keuangan dunia itu.
Dengan tampilnya Sri Mulyani ke Bank Dunia, sebagian orang bertanya-tanya berapa sesungguhnya peran Bank Dunia dalam membiayai program pembangunan, sederhananya berapa utang Indonesia ke lembaga tersebut?
Sebagai anggota sekaligus debitor, Indonesia selama ini memang memanfaatkan pinjaman dari Bank Dunia guna menjalankan program pembangunan. Di mata Bank Dunia, Indonesia dipandang sebagai negara berpenghasilan rendah-menengah sehingga pinjamannya pun disesuaikan dengan kategori tersebut.
Saat ini, Indonesia menerima dua jenis pinjaman, yakni International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) dan International Development Association (IDA).
Pinjaman IBRD bersifat lebih ringan daripada pinjaman komersial lainnya (concessional), dengan jangka waktu 20 tahun, masa tenggang 5 tahun dan suku bunga yang bervariasi namun tetap di bawah tingkat suku bunga di pasar.
Sedangkan, pinjaman IDA ditujukan kepada negara-negara termiskin atau negara berpenghasilan rendah-menengah untuk program-program tertentu yang berfokus pada pengentasan kemiskinan. Pinjaman IDA tidak dikenakan bunga dan masa pengembalian pinjaman selama 35-40 tahun, termasuk masa tenggang 10 tahun.
Selama ini, utang Indonesia kepada Bank Dunia dari tahun ke tahun berada di kisaran US$ 8 - 10 miliar. Belakangan ini memang meningkat seiring dengan program pemerintah yang berupaya menekan angka kemiskinan melalui program pendidikan, kesehatan dan pembangunan kecamatan.
Berikut ini perincian utang pemerintah Indonesia ke Bank Dunia dalam miliar US$.
Utang 2006 2007 2008 2009
IBRD 7,42 6,82 6,92 7,87
IDA 1,32 1,52 2,00 2,23
Total 8,74 8,34 8,92 10,10
Sumber: Departemen Keuangan dan Bank Indonesia
Bangun Pegunungan Tengah Papua dari Sekarang
Pembangunan Papua harus dimulai dari kawasan tersebut.
25 Maret 2010.
VIVAnews -- Pemerintah pusat diminta memberikan perhatian khusus pada kawasan Pegunungan Tengah Papua dengan menetapkan kebijakan pembangunan infrastruktur terpadu wilayah tersebut.
Kawasan pegunungan tengah yakni meliputi, Jayawijaya, Puncak Jaya, Pegunungan Bintang, Tolikara, Yakuhimo, Nduga, Yalimo, Lani Jaya, Mamberamo Tengah dan Puncak. Karena, keterbelakangan dan kemiskinan di Papua, sebanyak 80 persen dialami oleh masyarakat di kawasan tersebut.
"Pembangunan Papua harus dimulai dari kawasan ini. Kalau tidak dimulai dari kawasan ini, Papua akan tetap terbelakang," ujar Ketua Asosiasi Bupati Se-Kawasan Pegunungan Tengah Papua, Lukas Enembe dalam diskusi Percepatan Pembangunan Kawasan Pegunungan Tengah Papua di Mario's Place, Menteng, Jakarta, Kamis 25 Maret 2010.
Menurutnya, sebanyak 70 persen atau 1,2 juta penduduk miskin Papua berasal dari 10 daerah tersebut. Sehingga, pemerintah harus serius untuk memposisikan diri dan mendengar apa yang diaspirasikan oleh para bupati kawasan Pegunungan Tengah Papua.
"Karena kami pemimpin Papua, kami yang mengerti rakyat Papua. Kalau tidak mendengar, akan banyak persoalan yang muncul di Papua dari hari kehari," ungkap Bupati Puncak Jaya.
Oleh karena itu, pemerintah pusat melalui kementerian dan lembaga terkait juga diminta untuk mempercepat pelaksanaan pembangunan di berbagai bidang.
Serta, mempercepat pembangunan infrastruktur transportasi baik darat, udara maupun sungai untuk membuka isolasi dan ekonomi masyarakat dari dan ke wilayah Pegunungan Tengah. Hal ini menjadi sumber keterbelakangan masyarakat Papua.
"Daya beli masyarakat Papua bisa terwujud jika ada akses transportasi,".
UNICEF Biayai Air Bersih di Papua
Unicef juga menyediakan bak penampung air berkapasitas 2000-4000 liter.
4 Mei 2010
VIVAnews -- UNICEF, badan PBB untuk kesehatan dan kesejahteraan anak-anak, mengalokasikan dana sebesar Rp 2,7 miliar, untuk membiayai program pembangunan sarana air bersih di sejumlah kabupaten/kota wilayah Provinsi Papua.
Adapun wilayah yang akan memperoleh alokasi dana antara lain Kota Jayapura, Kabupaten Jayawijaya, Puncak Jaya, Biar Numfor dan Kabupaten Jayapura.
"Unicef berkomitmen membantu masyarakat di kampung dan distrik dalam wilayah Provinsi Papua guna mendapatkan sarana air bersih di rumah untuk memenuhi kebutuhan hidup hidup sehari-hari," kata pejabat Unicef Papua, Idris Irwan di Biak, Rabu 5 Mei 2010.
Dalam program penyediaan sarana air bersih Unicef membantu masyarakat menyediakan bak penampung air hujan dengan kapasitas 2000-4000 liter, dengan menjalin kerjasama dengan pemkab setempat.
Sedangkan, program lain yang menjadi perhatian Unicef terhadap sarana air bersih di berbagai kabupaten/kota di Papua adalah menyediakan filter-penyaring air.
"Kami berharap, melalui program penyediaan sarana air bersih Unicef di berbagai kampung masyarakat dapat sendiri mengatasi kekurangan air bersih untuk keperluan memasak,minum dan mencuci pakaia," tuturnya.
Singapura, Investor Terbesar di Indonesia
Singapura telah merealisasikan investasi US$ 675,8 juta sepanjang kuartal pertama ini.
3 Mei 2010
VIVAnews - Walau perjanjian perdagangan bebas atara ASEAN-China (ACFTA) sudah mulai bergulir, investasi dari China sepanjang kuartal I-2010 ternyata masih kalah dibandingkan negara-negara lain.
Dari sisi negara, Singapura tercatat sebagai negara yang merealisasikan investasi sepanjang tiga bulan pertama 2010, sebesar US$ 675,8 juta untuk 62 proyek. Sedangkan Mauritius menjadi negara kedua dengan investasi sebesar US$ 446,6 juta untuk 2 proyek.
"Untuk kepentingan perizinan, kami sudah keluarkan. Tapi investasi belum kelihatan dalam jumlah besar," ujar Kepala BKPM Gita Wirjawan di Jakarta, 2 Mei 2010.
Menurut Gita, kendati belum terlihat dalam jumlah besar, dia yakin investor asal China masuk ke Indonesia menggunakan "kendaraan" lain. "Ini bisa juga dilakukan oleh perusahaan lain," kata dia.
Selain Singapura dan Mauritius, negara lain yang membenamkan investasi cukup besar di Indonesia adalah Amerika Serikat sebesar US$ 436,7 juta untuk membiayai 12 proyek, Inggris sebesar US$ 214,9 juta (19 proyek), dan Australia sebesar US$ 186,4 juta (14 proyek).
Gita menambahkan, hingga kuartal I-2010 BPKM tidak menemukan adanya investor yang membatalkan investasinya di Tanah Air. Lebih jauh dia mengatakan bahwa BKPM sampai kini masih mengincar pasar investasi dari negara-negara ASEAN yang selama ini dianggap cukup loyal.
Namun melihat pada tren pertumbuhan investasi kuartal I-2010, BKPM juga bakal mencoba mencari peluang investasi dari negara-negara maju disamping India, Timur Tengah, dan China. "Pemulihan ekonomi global dan promosi yang kami lakukan diharapkan bisa menarik investasi," kata Gita.
• VIVAnews
Indonesia, Slovakia Sepakat Tingkatkan Kerjasama Industri
1 Mei 2010
London (ANTARA) - Indonesia menyambut keinginan Slovakia mewujudkan kerjasama ekonomi dan investasi khususnya di bidang industri dan energi seperti rencana pembangunan pabrik semen di Aceh, pembangkit listrik hydro/thermal di berbagai daerah dan partisipasi Slovakia dalam tender pembangunan jembatan di Kalimantan Timur.
Hal tersebut merupakan salah satu butir penting dari hasil Sidang II Komisi Bersama Indonesia-Slovakia yang diadakan di Bratislava, ujar Sekretaris Satu Pensosbud KBRI Bratislava, Wanton Saragih Sidauruk kepada koresponden Antara London, Sabtu.
Delegasi Indonesia dalam sidang tersebut dipimpin Direktur Jenderal Amerika dan Eropa, Dubes Retno L.P. Marsudi, didampingi Dubes RI untuk Slovakia, Harsha E. Joesoef, wakil-wakil dari beberapa instansi pemerintah dan BNI 46.
Sementara itu, delegasi Slovakia dipimpin Dirjen Perdagangan dan Perlindungan Konsumen, Kementerian Ekonomi Slovakia, Eva Szaboova, didampingi wakil dari instansi pemerintah dan Bank Exim Slovakia.
Pertemuan SKB II RI-Slovakia ini dilakukan tiga tahun setelah pertemuan SKB pertama di Indonesia tahun 2007. Sebagai bagian rangkaian penting Sidang Komisi Bersama, sebelumnya kalangan dunia usaha kedua negara melakukan pertemuan "B to B" guna menjajaki kerjasama bidang industri dan energi dalam format acara `Roundtable Business Meeting di Bratislava.
Kegiatan ini dituanrumahi Kementerian Perekonomian Slovakia, dengan didukung Slovak Trade and Investment Development Agency (SARIO), Bratislava Chamber of Commerce and Industry, serta Kedutaan Besar RI di Bratislava.
Dalam pertemuan tersebut, kalangan dunia usaha kedua negara membahas kemungkinan pilihan skema kerja sama, pendanaan dan penyertaan pihak ketiga untuk merealisasikan pembangunan pabrik semen dan pembangkit listrik tenaga air dan nuklir di Indonesia.
Pertemuan diikuti dengan kunjungan `lapangan` ke pabrik semen Slovakia di Ladce, pembangkit listrik tenaga air di Trencin, pembangkit listrik tenaga nuklir di Jaslovske Bohunice dan Pusat Pendidikan serta Penelitian Energi Vuje A.S di Trnava.
London (ANTARA) - Indonesia menyambut keinginan Slovakia mewujudkan kerjasama ekonomi dan investasi khususnya di bidang industri dan energi seperti rencana pembangunan pabrik semen di Aceh, pembangkit listrik hydro/thermal di berbagai daerah dan partisipasi Slovakia dalam tender pembangunan jembatan di Kalimantan Timur.
Hal tersebut merupakan salah satu butir penting dari hasil Sidang II Komisi Bersama Indonesia-Slovakia yang diadakan di Bratislava, ujar Sekretaris Satu Pensosbud KBRI Bratislava, Wanton Saragih Sidauruk kepada koresponden Antara London, Sabtu.
Delegasi Indonesia dalam sidang tersebut dipimpin Direktur Jenderal Amerika dan Eropa, Dubes Retno L.P. Marsudi, didampingi Dubes RI untuk Slovakia, Harsha E. Joesoef, wakil-wakil dari beberapa instansi pemerintah dan BNI 46.
Sementara itu, delegasi Slovakia dipimpin Dirjen Perdagangan dan Perlindungan Konsumen, Kementerian Ekonomi Slovakia, Eva Szaboova, didampingi wakil dari instansi pemerintah dan Bank Exim Slovakia.
Pertemuan SKB II RI-Slovakia ini dilakukan tiga tahun setelah pertemuan SKB pertama di Indonesia tahun 2007. Sebagai bagian rangkaian penting Sidang Komisi Bersama, sebelumnya kalangan dunia usaha kedua negara melakukan pertemuan "B to B" guna menjajaki kerjasama bidang industri dan energi dalam format acara `Roundtable Business Meeting di Bratislava.
Kegiatan ini dituanrumahi Kementerian Perekonomian Slovakia, dengan didukung Slovak Trade and Investment Development Agency (SARIO), Bratislava Chamber of Commerce and Industry, serta Kedutaan Besar RI di Bratislava.
Dalam pertemuan tersebut, kalangan dunia usaha kedua negara membahas kemungkinan pilihan skema kerja sama, pendanaan dan penyertaan pihak ketiga untuk merealisasikan pembangunan pabrik semen dan pembangkit listrik tenaga air dan nuklir di Indonesia.
Pertemuan diikuti dengan kunjungan `lapangan` ke pabrik semen Slovakia di Ladce, pembangkit listrik tenaga air di Trencin, pembangkit listrik tenaga nuklir di Jaslovske Bohunice dan Pusat Pendidikan serta Penelitian Energi Vuje A.S di Trnava.
Langganan:
Postingan (Atom)