Singapura, Investor Terbesar di Indonesia
Singapura telah merealisasikan investasi US$ 675,8 juta sepanjang kuartal pertama ini.
3 Mei 2010
VIVAnews - Walau perjanjian perdagangan bebas atara ASEAN-China (ACFTA) sudah mulai bergulir, investasi dari China sepanjang kuartal I-2010 ternyata masih kalah dibandingkan negara-negara lain.
Dari sisi negara, Singapura tercatat sebagai negara yang merealisasikan investasi sepanjang tiga bulan pertama 2010, sebesar US$ 675,8 juta untuk 62 proyek. Sedangkan Mauritius menjadi negara kedua dengan investasi sebesar US$ 446,6 juta untuk 2 proyek.
"Untuk kepentingan perizinan, kami sudah keluarkan. Tapi investasi belum kelihatan dalam jumlah besar," ujar Kepala BKPM Gita Wirjawan di Jakarta, 2 Mei 2010.
Menurut Gita, kendati belum terlihat dalam jumlah besar, dia yakin investor asal China masuk ke Indonesia menggunakan "kendaraan" lain. "Ini bisa juga dilakukan oleh perusahaan lain," kata dia.
Selain Singapura dan Mauritius, negara lain yang membenamkan investasi cukup besar di Indonesia adalah Amerika Serikat sebesar US$ 436,7 juta untuk membiayai 12 proyek, Inggris sebesar US$ 214,9 juta (19 proyek), dan Australia sebesar US$ 186,4 juta (14 proyek).
Gita menambahkan, hingga kuartal I-2010 BPKM tidak menemukan adanya investor yang membatalkan investasinya di Tanah Air. Lebih jauh dia mengatakan bahwa BKPM sampai kini masih mengincar pasar investasi dari negara-negara ASEAN yang selama ini dianggap cukup loyal.
Namun melihat pada tren pertumbuhan investasi kuartal I-2010, BKPM juga bakal mencoba mencari peluang investasi dari negara-negara maju disamping India, Timur Tengah, dan China. "Pemulihan ekonomi global dan promosi yang kami lakukan diharapkan bisa menarik investasi," kata Gita.
• VIVAnews
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar