3 Juni 2010
JAKARTA, KOMPAS.com - Industri kecil dan UKM menolak rencana kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) dan kenaikan harga gas 12 kilogram karena akan berimbas pada kelangsungan hidup usaha mereka. Jika bulan Mei 2010 lalu tak kurang dari 28 asosiasi yang tergabung dalam Forum Komunikasi Asosiasi Nasional (KAN) menyatakan penolakannya, kini jumlahnya bertambah menjadi sekitar 40 asosiasi.
Koordinator Forum Komunikasi Asosiasi Nasional (KAN), Franky Sibarani menegaskan, kalangan asosiasi menolak tegas rencana kenaikan TDL dan gas karena imbasnya akan merugikan kalangan industri. "Kami menolak kenaikan TDL dan gas karena dampaknya sanat besar, tidak hanya bagi industri besar tapi juga UKM dan pelaku usaha kecil," ujar Franky saat Konferensi Pers, Rabu (2/6/2010).
Ia mengatakan, 5 Mei 2010 silam forum KAN sudah mengirimkan surat kepada pemerintah mengenai penolakan ini. Sayangnya, hingga saat ini pemerintah belum memutuskan mengenai besaran kenaikan TDL ini.
"Dalam satu sampai dua hari ini pemerintah akan memutuskan TDL akan dinaikkan atau tidak. Kami konsisten untuk menolak kenaikan ini agar pemerintah tahu dampak dari kebijakan ini sangat besar bagi industri," ujar Franky.
Dalam konferensi pers ini hadir pula beberapa perwakilan dari asosiasi pengusaha kecil seperti paguyuban pedagang mie ayam dan paguyuban pedagang martabak, dan asosiasi pengusaha bakery.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar