BANDUNG, KOMPAS.com - Program "Indonesia Mengajar", yakni menempatkan sarjana-sarjana terbaik dari sejumlah perguruan tinggi untuk menjadi guru sekolah dasar di beberapa daerah terpencil, akan ditambah lokasinya. Saat ini baru 51 sarjana yang ditempatkan di lima kabupaten dan mereka akan menjadi guru di daerah terpencil selama satu tahun.
”Saat ini kami tengah memetakan daerah mana saja yang membutuhkan program ini. Namun, yang pasti akan ada penambahan lokasi di Aceh dan Papua karena peminat untuk tahun depan jumlahnya mungkin lebih dari 100 orang,” kata penggagas Indonesia Mengajar yang juga Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan.
Anies mengatakan itu saat menjadi pembicara dalam Seminar Nasional ”Komunikasi dan Transparansi Informasi dalam Iklim Demokrasi di Indonesia” yang digelar dalam rangka Dies Natalis Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran di Bandung, Senin (29/11/2010).
Dia mengatakan, Indonesia Mengajar dimaksudkan agar putra-putri terbaik Indonesia memiliki pengalaman hidup dan mengabdi kepada masyarakat di daerah terpencil. Sebaliknya, bagi masyarakat daerah terpencil, sukses mereka menjadi contoh dan teladan bagi orangtua serta para siswa.
Rektor Universitas Padjadjaran Ganjar Kurnia mengatakan, keberhasilan seseorang tidak bisa hanya diukur saat seseorang lulus kuliah dan mendapatkan ijazah. Seorang sarjana yang merupakan calon pemimpin harus mengenal kehidupan dan denyut nadi masyarakat yang tinggal di daerah terpencil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar