home

2011, Pasar Tradisional Tak Jorok Lagi








DENPASAR, KOMPAS.com — Upaya pemerintah merevitalisasi pasar tradisional di Indonesia akan menghapus kesan yang selama ini melekat di masyarakat bahwa pasar tradisional jorok, kumuh, dan jauh dari kata nyaman. Pemerintah pusat melalui Kementerian Perdagangan telah menggelontorkan dana Rp 300 miliar untuk program tersebut.

Kita ingin mengembangkan konsep pasar ramah, bersih, dan segar.
-- Mari Elka Pangestu

Pada tahun 2011 nanti, pemerintah juga sudah memiliki program pasar percontohan yang memiliki konsep ramah, bersih, dan segar. Pada tahap awal ada 10 pasar tradisional di sejumlah wilayah Indonesia yang akan menjadi pasar percontohan, di antaranya Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera, dan Bali.

"Kita ingin mengembangkan konsep pasar ramah, bersih, dan segar. Dari segi perencanaan, zonasi, dan kenyamanan kalau kita belanja di pasar itu," ujar Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu saat mengunjungi salah satu pasar percontohan di Pasar Agung, Penatih, Denpasar, Bali, Jumat (3/12/2010).

"Jadi tidak hanya pengelolaannya saja, tapi fisiknya juga penting," imbuhnya.

Selama ini pemerintah tidak memiliki satu model yang tepat untuk merevitalisasi pasar tradisional karena setiap daerah memiliki karakter yang berbeda satu sama lain. "Kenyataan dalam beberapa tahun melakukan revitalisasi pasar tidak ada satu model yang tepat karena daerah memiliki ciri khas sendiri. Seperti di Bali, di setiap pasar selalu ada pura dan masyarakatnya yang mengelola sendiri," jelas Mari.

Pasar percontohan ini diharapkan mampu memberi contoh bagi pemerintah daerah, masyarakat ataupun swasta yang akan mengembangkan pasar tradisional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar