home

Pertumbuhan Ekonomi 2010 Diprediksi 5,8 Persen


14 Maret 2010
JAKARTA--Media Indonesia: Upaya penaikan belanja infrastruktur dan subsidi oleh pemerintah pada RAPBN-P 2010 diperkirakan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 5,8 persen. Ini lebih tinggi dari target pertumbuhan ekonomi pemerintah yaitu 5,5 persen.

Hal tersebut diungkapkan oleh Division Head Bussiness and Economic Research CIMB Niaga Winang Budoyo. Dia mengatakan, ekspansi kebijakan fiskal hingga 5,6 persen atau setara dengan Rp58,9 triliun akan memdorong pertumbuhan ekonomi hingga 5,8 persen.

Ada dua sektor utama pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun ini. Kedua sektor tersebut adalah infrastruktur dan pendidikan yang nilai belanjanya naik masing-masing 15 dan 5 persen dalam RAPBN-P 2010. "Kedua sektor ini dianggap menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi yang paling utama," kata dia dalam laporan ekonomi CIMB Niaga, Minggu (14/3).

Di sisi lain, usaha pemerintah untuk meredam inflasi di angka 5,7 persen dengan meningkatkan subsidi sebesar Rp42 triliun yang sebagian besar digunakan untuk subsidi BBM sepertinya masih kurang. Winang memperkirakan inflasi di tahun 2010 bisa mencapai 6,3 persen. "Hal itu memperhitungkan rencana kenaikan harga gas dan tarif dasar listrik pada pertengahan 2010," kata dia.

Sebelumnya, pemerintah telah merevisi asumsi makro pada RAPBN-P 2010. Pemerintah telah menambah anggaran belanja sebesar Rp67,3 triliun yang menyebabkan defisit melebar hingga 2,1 persen (Rp129,8 triliun) dari posisi semula sebesar 1,6 persen (Rp87,4 triliun). Penambahan tersebut antara lain untuk menambah belanja pemerintah pusat sebagai bagian dari program percepatan pembangunan nasional sebesar Rp22,3 triliun dan tambahan subsidi sebesar Rp42 triliun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar