TEMPO Interaktif, Surabaya - Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Jawa Timur Kardani, mengatakan, impor hasil laut ke Provinsi Jawa Timur tiap tahun terus mengalami peningkatan. "Ini perlu penanganan serius, jangan sampai produksi perikanan kita kalah dengan produk import dari luar," kata Kardani disela-sela mengikuti sidang paripurna di DPRD Jawa Timur, Senin (25/10) pagi tadi.
Menurut dia, pada tahun 2008 lalu, volume impor ikan yang masuk Jawa Timur mencapai 23,1 ribu ton atau setara dengan US$ 38,1 juta. Angka ini naik ditahun 2009 dengan volume mencapai 24,3 ribu ton atau senilai US$ 30,3 juta. Komoditas impor ikan ke Jawa Timur ini terdiri kepiting, tongkol, kerang-kerangan, rumput laut, udang, ubur-ubur, dan kulit kerang.
Impor ikan ini diimpor oleh 30 importir besar dari Banyuwangi, Surabaya, Pasuruan, Malang, Gresik, Bali dan Jakarta. Meningkatnya impor ikan ini, kata Kardani, akibat diberlakukannya Asean-China Free Trade Agreement yang menerapkan bea masuk nol persen.
Meningkatnya impor ikan ini sunguh ironis, mengingat produksi ikan asal Jawa Timur sangat melimpah dan mampu memenuhi 20 persen kebutuhan ikan secara nasional dengan rata-rata pasokan ikan mencapai 2,5-30 ton pertahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar