Setahun SBY - Boediono.
20 Oktober 2010.
JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, kondisi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat meningkat, tidak hanya dalam tatanan level ekonomi makro.
"Kita harus pakai data, tumbuh kok industri kita 4,6 persen. Bahwa masih banyak yang harus kita kerjakan, itu iya, (tapi) pengangguran dan kemiskinan menurun, kesejahteraan meningkat diukur dari GDP per kapita mencapai 3.000 (dollar AS)," ujarnya di Jakarta, Selasa (19/20/2010) malam.
Hatta justru mempertanyakan pihak-pihak yang mengatakan, kinerja ekonomi memburuk dan indikator apakah yang digunakan untuk menjustifikasi hal tersebut.
"Dari segi apa ukuran yang mengatakan kita tidak maju. Saya katakan (ada perumpamaan) kita harus melihat, gelas belum penuh dikatakan masih kosong, tapi kita berpikir gelasnya sudah 60 persen penuh, tinggal 40 persen. Mari bersama-sama kita kerjakan, itu pola pikirnya," ujarnya.
Hatta Rajasa membenarkan bahwa masih banyak kendala dalam proses meningkatkan perekonomian, tetapi bukan berarti tidak ada pencapaian berarti yang telah dilakukan para menteri bidang ekonomi. "Benar, masih banyak kendala, tetapi bukan berarti tidak ada kemajuan," ujar Hatta.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga mengatakan, tiga kriteria yang disyaratkan Presiden dalam menilai pencapaian para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II.
Menurut dia, syarat pertama penilaian adalah kinerja pencapaian yang dilakukan para menteri terkait laporan Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4). Kedua, terkait pakta integritas terkait komitmen pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN); dan ketiga, terkait komitmen tinggi terhadap pencapaian pembangunan. "Namun, itu semua Bapak Presiden yang tahu (soal pencapaian kabinet) dan biar UKP4 yang menyampaikan kepada Presiden," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar