19 Oktober 2010.
NANNING, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia melalui PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menawarkan proyek pembangkit listrik tenaga surya atau matahari yang bisa dikembangkan di 1.000 pulau di kawasan Indonesia bagian Timur. Tawaran itu disampaikan Direktur PLN Dahlan Iskan dalam Forum Energi Indonesia-China (ICEF) keempat, sebagaimana disampaikan dalam keterangan pers yang dihadiri Wakil Presiden Boediono di Nanning, China, Selasa (19/10/2010).
Forum Energi China-Indonesia itu sebelumnya dibuka oleh Menteri BUMN Mustafa Abubakar dan dihadiri menteri lainnya. Penyelenggaraan acara itu dilakukan di sela-sela kunjungan kerja Wapres Boediono ke Nanning, China.
"Pembangkit listrik tenaga surya ini membuka peluang yang besar bagi investor China. Sebab, produksi listrik tenaga matahari ini dilakukan sangat baik oleh China," tandas Dahlan.
Namun, lanjut Dahlan, keikutsertaan investor China ini tetap harus melalui tender. "Investor non-China tetap punya peluang yang sama," kata Dahlan lagi.
Menurut Dahlan, akhir tahun ini, proyek listrik tenaga matahari akan diawali di lima pulau yang 100 persen daya listriknya dihasilkan oleh tenaga matahari. Kelima pulau itu di antaranya Bunaken, Gili Terawangan, Wakasogi, Belawan dan Sasak Empat.
"Mulai tahun depan, di satu Kabupaten Sitaro, Indonesia Bagian Timur, yang kaya dengan tenaga matahari, juga akan 100 persen listriknya menggunakan tenaga matahari untuk pembangkit listriknya. Dari situ akan dikembangkan lagi ke pulau-pulau lainnya. Dengan demikian, pada tahun 2013 akan terdapat 1.000 pulau yang dialiri listrik dengan tenaga surya," kata Dahlan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar