6 Oktober 2010.
TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah menyiapkan anggaran Rp 32 triliun untuk merevitalisasi kereta api hingga 2014. Namun anggaran tersebut tak sampai sepertiga dari kebutuhan Kementerian Perhubungan, yakni Rp 82 triliun. "Itu kebutuhan kami hingga 2014," kata Nugroho Indrio, Sekretaris Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, di Jakarta, Selasa (5/10).
Menurut Nugroho, anggaran Rp 82 triliun tersebut bakal digunakan untuk menuntaskan program-program yang telah dirancang untuk empat tahun ke depan. Dengan alokasi Rp 32 triliun, Kementerian berharap kekurangan anggaran dapat digaet dan dibiayai oleh pihak swasta melalui program public private partnership.
"Itu menjadi pekerjaan rumah kami: bagaimana cara menarik investasi dari pihak swasta," ujarnya. Dia mencontohkan, bentuk program yang menggandeng pihak swasta antara lain pembangunan jalur kereta api di Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten; dan Bandar Udara Kuala Namu di Deli Serdang, Medan, Sumatera Utara.
Tahun ini Kementerian menganggarkan Rp 3,7 triliun, yang akan digunakan untuk mengantisipasi keselamatan, seperti program peningkatan kualitas jalur kereta api. Rencananya, rel lama, seperti R-22, R-23, R-24-2, dan R25 buatan Belanda, akan diganti menjadi R54 yang lebih kokoh. Bantalan rel yang sebelumnya terbuat dari kayu pun akan diganti dengan bantalan beton.
Jalur kereta di sejumlah daerah juga diperbaiki. Jalur sepanjang 80 kilometer akan dibuat seperti di jalur Tegal-Pekalongan, Cirebon-Kroya, dan Serpong-Maja. Selain itu, pihaknya akan meningkatkan kualitas jembatan yang telah berusia tua.
Modernisasi juga bakal menyentuh sistem persinyalan dan listrik. Tahun ini sistem persinyalan akan diperbarui di Jawa Timur dan Medan. Sinyal yang sebelumnya menggunakan sistem mekanik diubah menggunakan sistem elektrik. Penambahan daya listrik juga diperlukan untuk revitalisasi kereta api, terutama di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
Dia menjelaskan, hampir 90 persen anggaran 2010 digunakan untuk pengadaan sarana serta pembangunan prasarana kereta api. Tahun depan, menurut Nugroho, dari kebutuhan sekitar Rp 9 triliun, pemerintah telah membuat pagu sementara Rp 4,2 triliun. "Untuk program revitalisasi, ada target serta waktu yang ditentukan," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar