home

Pengusaha Kecil Indonesia Jangan Tergantung Singapura

24 Agustus 2010.

TEMPO Interaktif, Batam - Ahli bidang usaha kecil dan menengah asal Amerika Serikat, Ben Casnocha mengatakan, pengusaha kecil di Batam dan Kepulauan Riau tidak harus tergantung dengan Singapura atau Malaysia soal pemasaran produk.

Sebab bila terus menerus ketergantungan pada orang lain, maka tidak bisa berinovasi dalam hal bisnis. "Kita harus inovatif, gigih dan saling percaya," kata Ben dihadapan para pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) di Batam.

Ia sendiri sebelum berhasil sebagai pengusaha UKM di negerinya, pernah jatuh-bangun dalam usaha, tapi terus dilanjutkan hingga sekarang dapat menikmati kegigihan itu. " Jangan cepat menyerah," pintanya.

Sebagai usaha kecil, memang perlu mendapat pelatihan. Pelatihan ini tidak hanya berupa bagaimana membuat produk baru, tapi soal pemasaran, manajemen dan kesiapan mental untuk bersaing dengan pengusaha lain dari negara lain pula.

Ben menyebutkan, warga Amerika lebih menyukai hasil produk dari Indonesia berupa furnitur khususnya terbuta dari kayu yang tidak ada di negara lain.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Kota Batam, O.K. Simatupang mengatakan, pihaknya mulai melirik usaha kecil dan menengah, sejak pengusaha Cina berkeinginan membeli arang batok kelapa sebanyak satu juta ton per tahun. "Tempurung kepala selama ini dibuang-buang, sekarang laku dijual," kata O.K. Simatupang.

Dia mengemukakan bahwa, ketika pihaknya telah ikut Ekspo di Shanghai, Cina dan mengirimkan delegasi dagang dari APINDO. Perusahaan Cina yang berniat membeli arang batok kelapa itu adalah PT. China Industry Investment.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar