3 Agustus 2010.
AMBON, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mencanangkan Provinsi Maluku sebagai lumbung ikan nasional. Untuk itu, Presiden Yudhoyono menginstruksikan para menteri untuk memberikan bantuan dan dorongan serta membangun sektor kelautan di Provinsi Maluku dan di tingkat nasional.
Hal itu disampaikan Presiden kala menghadiri puncak acara "Sail Banda 2010" di dermaga Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon, Maluku, Selasa (3/8/2010) pagi. Dalam acara itu hadir sejumlah menteri terkait seperti Menko Kesra Agung Laksono, Menteri Kelautan dan Perikanan Fade Muhammad, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Panglima TNI Jenderal Djoko Suyanto, Kepala Kepolisian Negara RI Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri dan Jaksa Agung Hendarman Supandji serta Gubernur Maluku Albert Karel Ralahalu.
Menurut Presiden, Pemerintah terus melanjutkan pembangunan di sektor perikanan, membangun dermaga perikanan, tempat pengolahan ikan dan tingkatkan keamanan laut. "Kita juga tidak ingin praktik pencurian ikan terus berlanjut. Belum lagi potensi juga minyak dan gas yang terpendam di dasar laut. Tersimpan cadangan gas dan minyak yang belum tergali sehingga diharapkan bisa dimanfaatkan secara optimal," lanjutnya.
Presiden juga menambahkan, untuk meningkatkan sumber daya bahari, Pemerintah harus menyelenggarakan pendidikan dan latihan. SDM-nya harus trampil dan mempunyai kemampauan dengan konsep wawasan nusantara. "Saya minta agar diberikan dana untuk pendidikan bahari yang lengkap dan modern. Jadikan anak-anak Malaku yang mampu dan memiliki teknologi dengan kemampuan," kata Presiden.
Presiden mencontohkan, wilayah laut Provinsi Maluku mencapai 600.000 kilometer persegi, dengan potensi kekayaan perikanan mencapai 1,65 juta ton per tahun yang harus bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan bangsa Indonesia.
Selesai berpidato, Presiden Yudhoyono menandatangani sampul "Sail Banda 2010", mendengarkan paduan suara Korpri yang membawakan lagu karyanya sendiri "Rinduku Padamu", menyaksikan parade peserta "Sail Banda 2010" dan meninjau kapal kesehatan KRI Dr Suharso.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar