home

Asmindo: Empat Juta Tenaga Kerja Terancam Menganggur



















11 Agustus 2010.

TEMPO Interaktif, Jakarta -Empat juta tenaga kerja di sektor furnitur atau mebel terancam menganggur. Pasalnya, krisis ekonomi yang kini melanda negara-negara di Eropa Barat akan menurunkan jumlah permintaannya dari Indonesia.

Menurut Ketua Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Ambar Tjahyono, bukan hanya krisis di Eropa yang ditakutkan, kenaikan tarif dasar listrik dan penguatan nilai mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, turut memberi andil melemahkan pasar mebel Indonesia Sedangkan negara-negara kompetitor seperti Thailand, Malaysia dan Cina semakin menguat saja.

Untuk itu, Asmindo meminta pemerintah turun tangan menghadapi keadaan ini. Sebab, bila sampai akhir semester 2010 pemerintah belum mengambil langkah penyelamatan, permintaan Eropa sebanyak 23 persen bakal musnah. "Tiga bulan lagi akan habis ini, keadaannya sudah ICU," kata Ambar kepada Tempo.

Ambar menyarankan tiga hal kepada pemerintah. Pertama, pemerintah menstabilkan nilai mata uang asing dengan posisi ideal Rp 9.500 agar persaingan dengan negara-negara kompetitor dapat terkejar. Pemerintah juga diminta tidak lagi mengurusi persoalan pameran tahunan. Sebab, menurut dia, harga sewa lahan pameran sebesar Rp 1,5 juta permeter, masih dianggap mahal.

"Kalau kami sendiri yang ngurus sewanya cuma Rp 1,2 juta. Kan kasian toh para pengrajin UKM (usaha kecil menengah). Kalau bisa murah kenapa pemerintah mahal. Ini jadi pertanyaan kami," paparnya. "Faktor promosi juga harus gencar dilakukan ke negara-negara lain di berbagai kesempatan," tambahnya.

Asmindo yang membawahi empat juta tenaga kerja di sektor furnitur di Indonesia memperoleh laba pertahun sebesar US$ 2,8 miliar per tahun. Pada semester pertama 2010 angka ini terbilang stabil. Namun, hingga akhir tahun mendatang, perubahan signifikan akan melanda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar