Kenaikan Harga Cabai, Bawang, dan Daging Masih Dihantui
20 Juli 2010.
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menyatakan cuaca yang tidak menentu diprediksi masih akan mempengaruhi harga sejumlah produk pangan. Sampai saat ini, menurut Mari hujan diprediksi masih akan terjadi sampai dengan bulan November mendatang.
“Hujan diprediksi masih turun, kita waspadai semoga tidak ada gangguan logistik,” kata Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu usai melakukan rapat koordinasi dengan produsen dan distributor bahan pokok di Jakarta, Senin (19/7/2010). Harga produk yang masih rentan fluktuatif harga tersebut menurut Mari terjadi karena produk itu tidak bisa disimpan dalam waktu yang lama, seperti cabai, bawang, daging ayam dan telur ayam. Tapi untuk hari ini, Mendag melaporkan adanya penurunan harga cabai Rp 1.000-5.000 per kg.
Untuk produk bahan pokok lainnya seperti beras, gula, minyak goreng, dan terigu pemerintah mendapat laporan tidak adanya kenaikan. Bahkan, menurut Mari, harga terigu dan minyak goreng tidak terjadi kenaikan harga sama sekali. “Kalau harga beras memang naik sedikit,” katanya.
Sementara Direktur Utama Perum Bulog, Sutarto Alimoeso memastikan stok beras nasional masih cukup sampai akhir tahun 2010. Setidaknya stok beras nasional sekarang mencapai 1,8 juta ton dan 500.000 ton di antaranya dipersiapkan untuk operasi pasar. “Jika terjadi kenaikan harga 10 persen, maka kami akan lakukan operasi pasar,” katanya.
Untuk pasokan cabai memang mengalami penurunan, bahkan tahun ini kebutuhannya sudah defisit 3%. Menurut Mari, kondisi itu disebabkan cuaca yang membuat produksi cabai terganggu. Sedangkan kenaikan harga bawang merah terjadi karena tidak adanya impor dari Thailand dalam dua bulan terakhir.
Sementara untuk gula, Mendag menjamin suplainya karena musim panen diperkirakan akan mencapai puncaknya bulan Agustus mendatang. “Saat ini juga sedang berlaku musim panen raya sehingga produksi yang akan keluar akan dapat menambah jumlah stok yang tersedia,” jelas Mari.
Terakhir, untuk pasokan minyak goreng, untuk berjaga-jaga pemerintah dan pelaku usaha akan membuat pasar murah. Sampai saat ini pasokan sebenarnya masih aman, menurut Badan Ketahanan Pangan sampai dengan Juli 2010 pasokan mencapai 895.402 ton, sementara konsumsi di bulan yang sama hanya sebesar 459.827 ton.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar