26 November 2010.
VIVAnews - ExxonMobil, British Petroleum, Total SA, dan Chevron merupakan beberapa perusahaan energi besar. Namun, tahukah Anda perusahaan energi mana dengan pertumbuhan tercepat di dunia?
Pertumbuhan tercepat yang dimaksud adalah untuk kategori perkembangan aset, pendapatan, laba, dan pengembalian modal yang ditanamkan tahun lalu. Menariknya, sebagian besar perusahaan dengan pertumbuhan paling cepat berasal dari negara dengan pasar yang sedang berkembang (emerging market).
Indonesia adalah salah satunya. Perusahaan tambang batu bara di Indonesia, PT Adaro Energy Tbk masuk dalam peringkat ke-9 untuk pertumbuhan tercepat. Tingkat pengembalian investasi Adaro selama tiga tahun sebesar 40,3 persen. Dengan pendapatan US$2,82 miliar, Adaro memiliki cadangan batu bara sekitar 3,5 miliar ton.
Selain Adaro, perusahaan energi mana yang memiliki pertumbuhan tercepat di dunia tersebut? Berikut daftar perusahaan itu yang VIVAnews kutip dari laman Businessinsider.
1. Ultrapar Participacoes SA
Perusahaan dengan pendapatan US$19,94 miliar ini mempunyai tingkat pengembalian investasi sebesar 96 persen dalam tiga tahun. Ultrapar memiliki cadangan bahan bakar gas cair cukup besar.
Pada 2009, anak usahanya Ultracargo mengakuisisi terminal penyimpanan dari Puma Storage do Brasil. Perusahaan juga akan mengakuisisi Distribuidora Nacional de Petroleo Ltda dengan nilai sekitar US$49 juta.
Perusahaan ini berdiri sejak 1953 di Brazil. Ia mendistribusikan bahan bakar minyak, bahan kimia, dan produk petrokimia. Pada Juli 2010, perusahaan mendivestasi usahanya sebesar US$42,95 miliar yang ditransfer ke Aqces Logistica Internacional Ltda.
2. RusHydro JSC
Perusahaan dengan pendapatan US$3,79 miliar ini memiliki tingkat pengembalian investasi 77,8 persen. Perusahaan yang bergerak di bidang pembangkit listrik ini mempunyai kapasitas 25.423,5 megawatt (MW) per 31 Desember 2009.
Perusahaan yang terbentuk pada 2004 ini adalah perusahaan yang menggerakkan hydropower yang dulunya dikenal sebagai Hydro-OGK. Pada Juli menjadi perusahaan terbuka dengan melakukan penawaran saham perdana.
Namun, pada 19 Agustus 2009, terjadi ledakan transformator di pembangkit listrik Sayano-Shushenskaya di Siberia yang menewaskan 67 orang.
3. China Resources Power Holdings
Perusahaan pembangkit ini mempunyai kapasitas 15.755 MW pada Agustus 2009, dan akan mengakuisisi 19 tambang batu bara di Provinsi Shanxi. Perusahaan yang dibentuk di Hong Kong pada 2001 mengembangkan dan mengoperasikan pembangkit listrik dan tambang batu bara.
4. Abu Dhabi National Energy Co
Perusahaan dengan pendapatan US$4,48 miliar ini memberikan tingkat pengembalian investasi 50,4 persen dalam tiga tahun. Perusahaan ini mempunyai cadangan terbukti sebesar 547 juta barel ekuivalen minyak.
Perusahaan yang didirikan pada 2005 ini dimiliki 51 persen oleh perusahaan energi pemerintah. Abu Dhabi National Energy mengoperasikan pembangkit listrik, pengolahan air, produksi minyak, dan gas.
5. NuStar Energy LP
Perusahaan dengan pendapatan US$3,85 miliar itu mampu mengembalikan investasi 50,3 persen. Perusahaan yang mengombinasikan kilang aspal ini memproduksi 104.000 barel per hari.
Pada Maret 2008, NuStar Energy mengakuisisi perusahaan penyulingan aspal CITGO seharga US$4,5 miliar dan membayar tambahan US$360 juta untuk cadangan.
Perusahaan yang didirikan pada 1999 ini mengoperasikan penyulingan dan penjualan aspal, terminal bahan bakar minyak dan pipa minyak. Pada 31 Desember 2009, perusahaan yang berbasis di Texas ini memiliki 88 fasilitas penyimpanan dan memperpanjang pipa lebih dari 8.417 mil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar