JAKARTA, KOMPAS.com — Usaha waralaba bisa menjadi satu pilihan untuk menambah penghasilan Anda. Namun, sebelum memulainya, ada baiknya Anda mengenal untung rugi usaha waralaba itu terlebih dahulu.
Konsultan waralaba dari International Franchise Business Management, Burang Riyadi, menyampaikan, usaha waralaba memberikan sejumlah keuntungan yang mempercepat perkembangan bisnis. Keuntungan yang pertama, dengan usaha waralaba, si penyewa merek dapat selalu berkonsultasi dengan pemilik merek (franchisor) jika mengalami kesulitas mengembangkan usahanya.
"Pembeli merek punya konsultan bisnis yang bisa selalu ditanya punya kesulitan," katanya, dalam Franchise License Expo 2010 di Jakarta Convention Center, Minggu (14/11/2010).
Kemudian, lanjut Burang, usaha waralaba yang membentuk jaringan dapat mempercepat suatu merek dikenal masyarakat. "Jadi mereknya cepat dikenal," katanya.
Dan ketiga, merek yang disewa dari franchisor, kata Burang, memberikan keunikan sendiri bagi produk yang dijual. Seperti keunikan resep untuk waralaba makanan atau keunikan sistem pengadaan untuk ritel. "Kalau dia (pengusaha) bikin sendiri, belum tentu bisa," tambahnya.
Adapun kerugian waralaba dibanding non-waralaba, menurut Burang, terletak pada terbatasnya kreativitas si pebisnis. Sebab, seperti yang diketahui, jika berusaha waralaba, si penyewa merek harus mengikuti prosedur, sistem, atau resep si pemilik merek. "Karena bisnis franchise itu birokrasi. Kalau enterpreneur itu kan kreatif, tapi kalau di franchise kreativitasnya, ide-idenya, tidak bisa disalurkan, harus ikutin prosedur," papar Burang.
Kemudian, dalam menjalankan bisnis waralaba, yang perlu disiapkan pertama kali, lanjutnya, adalah modal dan minat. Untuk mengembangkannya, dibutuhkan ketekunan dan konsistensi. "Minatnya harus jelas mau ke bisnis apa, modalnya juga harus siap, kita harus ukur modal. Ketiga sarannya dia sudah punya tempat, lokasi. Lalu punya alokasi waktu menekuni bisnis," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar